dunia kecilku

you’ll never walk alone

world cup 2006: dunkel, bir tokcer aseli nuremberg


NUREMBERG atau Nuernberg atau Nurnberg. Ini sebutan yang sama untuk kota yang akan jadi tuan rumah laga kedua babak penyisihan Grup B antara Inggris vs Trinidad-Tobago, Kamis (15/6) pukul 23.00 WIB.
Penyebutan jadi bermacam semata karena ragam dialek di daratan Jerman. Di buku-buku sejarah, orang sudah mengenal jauh-jauh hari kota ini sebagai tempat peradilan bagi penjahat perang Nazi Jerman.
Kini, Nuremberg sudah jauh berubah sekalipun masih menyisakan jejak-jejak masa lalu yang eksotik. Kota ini juga punya daya tarik tersendiri karena kelezatan berjenis makanan dan minumannya yang khas Franconian.
Sebutan Franconian ditujukan untuk wilayah-wilayah di Bavaria yang dialeknya merupakan asimilasi bahasa abad pertengahan, adaptasi dari bahasa-bahasa penduduk di Luksemburg dan sekitarnya.
Nuremberg terkenal akan makanannya yang disebut ‘Bratwurst’. Ini jenis makanan yang intinya berupa sosis daging babi tipis dibumbui acar, kubis, salad tomat, bawang, dan lobak. Makanan ini biasanya dihidangkan berlimpah-limpah.
Minuman pendampingnya umumnya bir-bir terkenal produksi kota ini, seperti Tucher, Patrizia dan Lederer. Urusan perut, turis dan gibolis memang bakal dimanja di metropolitan yang kini sudah tumplek oleh suporter dari daratan Inggris.
Fans Inggris sendiri diharapkan bisa menjaga perilaku jelang, selama dan sesudah laga di Frankenstadium Nuremberg. Pihak keamanan tak mengharapkan terjadinya kekerasan yang lebih serius karena mereka mengedepankan pendekatan persuasif.
Hal ini dikemukakan pimpinan operasi polisionil Inggris di Jerman, Assistant Chief Constable (ACC) Steve Thomas. Di Frankfurt pada saat pertandingan pembuka Grup B antara Inggris vs Paraguay, tujuh suporter Inggris digelandang polisi karena menyulut keonaran.
“Suporter Inggris harus mengerti mereka tamu di Nuremberg. Oleh karena itu perilaku kita juga harus selayaknya tamu,” kata Thomas. Sebanyak 14 polisi berseragam, di Inggris disebutnya “Bobby”, diterjunkan di Nuremberg.
Mereka ikut patroli di titik-titik kerumunan fans Inggris bersama polisi Jerman. Sepuluh di antaranya ada di jalanan, sisanya berjaga di bandara Frankfurt. Selain polisi berseragam, ada sekitar 20 intel polisi Inggris membaur di tengah fans Inggris yang dikenal menakutkan.
Polisi Inggris sendiri menyesalkan ulah segelintir fans bola Inggris yang agaknya mencoba meprovokasi keadaan. Mereka mengenakan helm baja, persis yang digunakan tentara Inggris ketika masuk Jerman, dan juga menyanyikan lagu-lagu zaman perang.
Ada juga dua fans Inggris yang akhirnya dipulangkan ke kota asalnya di Leeds karena kedapatan mengenakan lencana SS di bajunya. Simbol-simbol Nazi dan salam ala Hitler kini diharamkan di Jerman.
Resto Sosis
Ada banyak resto terkenal dengan sajian utama sosis. nama-nama besar yang bisa dicatat antara lain Bratwursthausle di Rathausplatz, Bratwurst Roslein di Obstmarkt dan Historische Bratwurstkuche.
Tempat lain yang juga keren buat mejeng, makan-makan, sebelum menggeber suara di Frankenstadium adalah Goldenes Posthorn (Glockleinsgasse). Ini mirip-mirip pujasera di negeri kita, yang menyajikan aneka masakan tradisional Jerman.
Kalau mau yang klasik, cobalah ke Heilig-Geist Spital, bangunan bekas rumah sakit di abad pertengahan yang disulap jadi bar dan resto. Di tempat ini ada Bohms Herrenkeller (Theatergasse) dan Alte Kuch’n (Albrecht Durer Strasse), bar yang menyajikan menu anggur serta “Backers”.
Yang terakhir ini merupakan sebutan makanan kreasi asli Nuremberg berupa kue dadar telur kentang. Selain menu Jerman, juga tersedia makanan-makanan dari Italia, Turki, Vietnam dan outlet-outlet masakan Spanyol.
Untuk jenis minuman khas, Nuremberg dikenal sebagai pusat bir yang kadarnya lebih keras ketimbang bir umumnya. Bir yang populer disebut “Dunkel” ini warnanya lebih gelap, dan efeknya benar-benar bisa bikin kliyengan kepala.
Orang Jerman memang dikenal suka menenggak bir. Bahkan kegemaran ini sudah seperti orang-
orang di negeri kita sewaktu minum teh di pagi hari, atau kopi di petang hingga teman begadang waktu nonton bola seperti hari-hari ini.
Warga di Nuremberg punya lokasi-lokasi favorit ketika menyeruput minuman berbusa yang rasanya pahit ini. Ketika matahari hampir tenggelam, taman-taman tempat nongkrong seperti Kettenstein di Marxplatz dekat Sungai Pegnitz, atau Burgwachter dan Hirsch di Vogelstrasse, dipastikan tumplek manusia.
Sekadar mengingatkan, dulu sewaktu perang dunia kedua berkobar hingga hari-hari akhirnya, kota ini jadi bulan-bulanan pasukan sekutu. Hampir 90 persen wilayah Nuremberg lebur dihajar bom yang dikirim bertubi-tubi lewat udara.
Nuremberg diincar karena kota inilah yang jadi salah satu ikon rezim Adolf Hitler. Penguasa bengis haus darah ini kerap menggelar pawai-pawai spektakuler pasukan Nazi. Juga di kota inilah Hitler mendeklarasikan Hukum Nuremberg 1935.
Isi hukum itu salah satunya, warga Yahudi harus diberi tanda agar bisa dibedakan dengan warga asli Jerman. Kini, bekas-bekas lapangan pawai pasukan Nazi dan gedung pengadilan perang Nuremberg kini masih bisa ditemukan situsnya.
Bekas lapangan parade Nazi kini terletak di sebelah tenggara di pinggiran Luitpoldhain, sekitar 4 kilometer dari pusat kota Nuremberg. Dari pusat kota Nuremberg bisa naik trem jalur 9 ke Luitpoldhain. Mau coba? (xna-dimuat di Laporan dari Jerman: Tribun Jabar World Cup 2006, 15 Juni 2006)

Agustus 14, 2007 Posted by | Uncategorized | 1 Komentar

world cup 2006: bunker hitler


BERLIN digoyang samba. Inilah suasana beberapa hari jelang laga krusial Brasil versus Kroasia. Pertandingan akan digelar di Stadion Olimpiade Berlin, Rabu (14/6) pukul 02.00 WIB. Ratusan fans Brasil kerap terlihat di sejumlah tempat strategis di tengah kota berpenduduk 3,39 juta jiwa ini.
Mereka terlihat mencolok karena mengenakan atribut serba kuning, warna khas timnas Brasil. Dandanan, terutama cewek-ceweknya, lumayan seksi. Penampilan mereka akan makin panas manakala Ronaldo dkk tampil di lapangan hijau.
Berlin. Kota ini besar dan sangat bersejarah. Semasa perang dunia kedua, inilah kota yang jadi benteng terakhir pertahanan Adolf Hitler. Di jantung kota ini pula, Hitler memungkasi hidupnya menenggak sianida bersama sang kekasih, Eva Braun.
Pasca perang dan selama perang dingin, Berlin jadi simbol kekuatan blok timur. Setelah tembok pemisah diruntuhkan, dan Jerman menyatu, Berlin tetap kokoh jadi simbol. Sekarang, pusat pemerintahan Jerman ada di kota ini.
Berkeliling Berlin, pendatang rasanya tak kurang-kurang mendapati objek-objek menarik. Selain Gerbang Brandenburg yang terkenal, ada banyak bangunan-bangunan artistik dengan arsitektur mengagumkan.
Antara lain gedung balaikota, menara televisi, tugu kemenangan, gedung parlemen, dan kantor kanselir. Juga bisa disaksikan sisa tembok pemisah dua Jerman dan sejumlah pos militer eks tentara Jerman Timur.
Situs terbaru yang baru saja dibuka sebagai tujuan wisata adalah bunker yang pernah jadi benteng terakhir Adolf Hitler dan begundal-begundal Third Reich (Kerajaan Ketiga). Sejak Berlin jatuh ke tangan pasukan Sekutu, dan Hitler tewas, bunker ini ditutup rapat.
Masyarakat tak diizinkan melihat, apalagi masuk ke ruang bawah tanah yang terletak di bekas komplek kementerian luar negeri Nazi Jerman. Komplek ini posisinya sekitar dua blok dari Gerbang Brandenburg.
“Inilah saatnya membuat jelas sejumlah mitos dan legenda,” kata Dietmar Arnold, ketua Underworlds Berlin, lembaga yang meneliti bunker-bunker dan terowongan bawah tanah Berlin. “Pada akhirnya orang bisa menyaksikan tempat di mana Kerajaan Ketiga berakhir,” timpal Rochus Misch (88).
Misch mengaku pernah jadi operator telepon khusus di tempat persembunyian terakhir Hitler ini. Ketika Hitler dan Braun yang menikah sesaat sebelum bunuh diri, berada hanya tiga yard dari kamar Hitler yang dibakar atas perintahnya sendiri, 30 April 1945.
Führerbunker, demikian namanya disebut, hancur berantakan di tangan tentara merah Uni Soviet sesaat setelah mereka menemukannya.
Pada 1973, Stasi, polisi rahasia Jerman Timur, menggali bekas bunker itu, dan menemukan sejumlah terowongan dan ruang-ruang besar. Jalinan jalan yang ruwet dan gudang besar juga ditemukan di bawah Berlin.
Tapi tak ada satupun terowongan yang mengarah ke wilayah Jerman Barat. Beberapa ruang berhasil diidentifikasi sebagai ruang kerja, kamar tidur Hitler. Juga ditemukan ruang kerja dan kamar tidur keluarga Joseph Goebbels, kepala propaganda Hitler.
Goebbels ikut bunuh diri setelah Hitler mati. Sebelum menenggak sianida, Goebbels memaksa istri dan enam anaknya meminum pil serupa. Tapi jangan bayangkan bayangkan kondisi situs ini masih menyisakan aroma perang.
Taman parkir dan apartemen jangkung kini berada di sekelilingnya. Tapi pengunjung yang datang kadang dibuat heran. “Kita berkunjung ke monumen holocaust,” kata Dan Fischer (43), dari Santa Monica, Kalifornia.
“Tapi apa yang terjadi?” tanyanya keheranan. Petunjuk buat turis ke arah di mana situs berada sedikit sekali, dan terlihat tak mencolok. Lain lagi kata warga Jerman. Petunjuk jelas lokasi bunker ini justru malah mengkhawatirkan.
“Ini akan jadi pusat ziarah kaum neo Nazi,” katanya cemas. Sebaliknya juga, ahli sejarah mengritik pemerintah kota Berlin yang terkesan menyembunyikan identitas situs ini. Menurut mereka, sikap acuh pemerintah ini sama saja menutupi sejarah Jerman.
Terkait dengan Piala Dunia 2006, sedari awal ada kalangan yang cemas sejumlah even yang digelar di Berlin akan merangsang kembalinya semangat neo Nazi. Setidaknya, Stadion Olimpiade Berlin, adalah sisa-sisa peradaban Nazi Jerman.
Stadion Olimpiade Berlin akan dipakai untuk laga penyisihan, termasuk pertandingan Brasil vs Kroasia dan Inggris vs T&T, dan disiapkan sebagai arena pertarungan final pada 9 Juli mendatang.
Hitler membangun kawasan olahraga raksasa yang kemudian dipakai untuk Olimpiade 1939. Di tempat ini pula parade-parade raksasa ala Nazi digelar pada puncak masa jayanya. Tapi sebagian besar Berliner, sebutan warga Berlin, sudah mengubur masa kelam bangsanya itu.
Berlin ingin sepenuhnya tampil sebagai tuan rumah yang baik turnamen terakbar sejagat ini. Wisata situs Hitler hanya salah satu cara untuk mengingatkan semua orang, ada orang kejam yang hidupnya berakhir kelam di bawah tanah kota itu.(xna-dimuat di Laporan dari Jerman: Tribun Jabar World Cup 2006, 13 Juni 2006)

Agustus 14, 2007 Posted by | Uncategorized | 1 Komentar

world cup 2006: leipzig


LEIPZIG, kota tua ini kaya sejarah sepakbola. Dulu, sebelum tembok Berlin runtuh, kota ini merupakan salah satu simbol kekuatan Jerman Timur. Setelah komunis jatuh, kota ini semakin melesat perkembangannya.
Gedung-gedung jangkung bertebaran, menjadikan Leipzig kini salah satu metropolis di Jerman pasca penyatuan. Dari segi historis, Leipzig punya catatan yang sulit dilupakan dalam sejarah perkembangan sepakbola Jerman.
Pada 1900, Deustchland Fussball Bundesliga (DFB) didirikan di kota tua ini. Dan, VfB Leipzig, klub sepakbola asal kota ini merengkuh gelar Bundesliga 1903. Tak berlebihan bila Leipzig disebut rumah spiritual sepakbola Jerman.
Sebagai salah satu bentuk penghormatan, undian babak final Piala Dunia 2006 digelar di sini. Leipzig akan jadi tuan rumah empat pertandingan babak penyisihan. Laga pertama di Zentralstadion digelar antara Belanda lawan Serbia-Montenegro.
Sehari jelang pertarungan mendebarkan ini, praktis seantero Leipzig bertabur oranye, warna khas kebanggaan suporter Belanda. Semarak oranye terlihat mencolok karena penduduk kota besar ini cuma 495.000.
Jadi kehadiran ribuan fans Nistelrooy cs, yang kebanyakan masuk Jerman lewat jalan darat, baik bus maupun kereta, bisa dengan mudah dilihat di tempat-tempat nongkrong, kafe, taman, bar, dan di seputar stadion.
Suporter dari Serbia-Montenegro pun juga sudah berdatangan. Tapi jumlahnya kalah jauh dengan Hollander. Ada lebih kurang 3.000 pendukung Mateja Kezman dkk sudah hadir di Leipzig.
Mereka membawa bendera, mengenakan kaus-kaus berlambang bendera dan warna khas Serbia, berkerumun di sejumlah tempat seperti taman kota bak kawanan lebah. Tak lupa bergelas-gelas bir menemani penantian mereka atas laga Serbia-Belanda.
Jumlah yang sama beberapa hari lalu berdatangan ke kota mungil Billerbeck, di seberang perbatasan Belanda-Jerman, menyaksikan jalannya lantihan timnas Serbia-Montenegro. Kehadiran mereka sungguh mencolok karena jumlah penduduk Billerbeck cuma 10 ribu jiwa.
“Kami sungguh ingin sekali lagi menyaksikan Belanda terkapar, seperti ketika tim kita menakklukkan mereka 6-1 di Euro 2000,” kata Srdjan Cakic (37). Cakic dilahirkan di Alexsinac, Serbia, dan tinggal di Dortmund sejak berumur tiga tahun.
Bersama anak dan teman-temannya, warga Serbia perantauan dari wilayah industri Ruhr, Cakic ingin menyaksikan dari dekat jawara-jawara sepakbola dari negeri kampung halamannya. “Kami ingin sekali menunjukkan rasa cinta kami ke ibu pertiwi Serbia,” katanya bangga.
“Ini juga kesempatan bagi anakku untuk melihat bagaimana pahlawan-pahlawan kami berjuang memanfaatkan peluang,” lanjut Cakic. Sayang, ada satu berita sedih mengiringi keberangkatan timnas Serbia-Montenegro ke Jerman.
Referendum Montenegro beberapa pekan lalu menghasilkan keputusan bulat, rakyat Montenegro memilih berpisah dengan Serbia. Mereka akan berdiri sendiri sebagai negara berdaulat.
Dengan demikian, penampilan timnas Serbia-Montenegro di Jerman ini merupakan penampilan terakhir mereka di kompetisi internasional.
Pusat Budaya
Tradisi Leipzig kental dengan seni dan kebudayaan, dan ini masih bisa dinikmati lewat bangunan-bangunan kuno di sana yang kental dengan arsitektur indah. Percetakan dan bisnis buku membuat Leipzig penjuru kebudayaan Eropa akhir abad pertengahan.
Pendidikan, kebudayaan dan ilmu pengetahuan dipelopori tokohtokoh besar Jerman seperti Leibniz, Goethe, Schiller, dan Johan Sebastian Bach. Karena itulah pada awal 1409 sudah berdiri sebuah universitas di kota ini.
Tumbuh dengan masyarakat yang borjusitis, Leipzig punya kontribusi besar bagi perkembangan kebudayaan Jerman. Kelompok orkestra musik, Gewandhaus Orchestra, didirikan pada 1743 oleh masyarakat Leipzig.
Juga rumah-rumah opera yang terkenal di kemudian hari. Perang akhirnya memisahkan Jerman menjadi dua belahan. Tapi tradisi Leipzig dan karakter masyarakatnya yang kuat tetap bertahan, tak digerus revolusi kebudayaan komunis ala Uni Soviet.
Puncaknya terjadi 9 Oktober 1989 ketika 70 ribu penduduk Leipzig turun jalan dan meneriakkan yel-yel “We Are The People”.
Gelombang protes yang diawali warga Leipzig inilah yang kemudian bergulung-gulung menjadi revolusi damai merobohkan tembok pemisah Jerman Barat-Jerman Timur. Jerman akhirnya menyatu lagi.
Leipzig juga dikenal punya tradisi kuat di cabang senam sejak abad 19. Kota ini pernah dijuluki “Germany’s City of Gymnastics”. Ketika masih berada di wilayah Republik Demokratik Jerman, Leipzig jadi pusat segala sesuatu berkaitan pengembangan cabang olahraga senam.
Di sini pula didirikan Deutsche Hochschule für Körperkultur (DhfK), atau Sekolah Pendidikan Fisik. Ada lebih kurang 300 klub olahraga tumbuh berkembang di kota ini. sejumlah cabang olimpiade pelatnasnya dipusatkan di Leipzig. (xna-dimuat di Laporan dari Jerman: Tribun Jabar World Cup 2006, 11 Juni 2006)

Agustus 14, 2007 Posted by | Uncategorized | Tinggalkan komentar

world cup 2006: conta solo vincere, don Lippi


DON ZENO atau Vicenzo Zeno adalah pemimpin mafia sejati terakhir yang hidup. Dia menghabiskan seumur hidupnya untuk mempelajari dan melaksanakan kehormatan tradisi-tradisi lama Sisilia.
Ia menerapkan tarif untuk semua bisnis, tapi tak sudi berurusan dengan obat bius, prostitusi, dan kejahatan lainnya. Tak pernah ada orang miskin yang datang ke rumahnya untuk meminta uang dan pergi dengan dengan tangan kosong.
Ia memperbaiki ketidakadilan hukum dengan cara, kekuatan, dan senjatanya sendiri lewat tiga algojo utama serta anak buahnya. Raymonde Aprille lahir di Sisilia namun besar dan berkuasa di New York.
Kemudian Octavius Bianco dari Palermo, serta Benito Craxxi yang berkuasa di Chicago. Mereka memimpin cosca (klan) masing-masing dan membentuk la cosa nostra sejak lepas dari Don Zeno.
Cerita fiksi ini bisa dibaca di Omerta, novel legendaris karya Mario Puzo. Stereotip ini hampir-hampir tak bisa dipisahkan dengan Italia. Menceritakan Italia tak lengkap jika tak menyingkap memori tentang mafioso.
Mafia awalnya merupakan nama sebuah konfederasi orang-orang di Sisilia pada abad pertengahan. Pada perkembangannya, konfederasi ini mulai melakukan kejahatan terorganisir, dan menyusun hukumnya sendiri. Pada abad ke-20 mafia melebarkan sayap ke AS.
Kekuatan mafia mencapai puncaknya di AS pada pertengahan abad ke-20, hingga rentetan penyelidikan FBI antara 1970 hingga 1980 menjungkalkan cosca-cosca besar yang berkuasa di sepanjang pantai timur AS.
Tentu kisah di atas tak ada korelasi langsung dengan Gli Azzuri, yang secara fantastis dinihari kemarin menjungkalkan Der Panzer di perempatfinal Piala Dunia 2006. Tapi saat melihat Lippi memimpin pasukannya melumat Jerman, seolah Don Zeno hadir di sana.
Del Piero dan Fabio Grosso adalah Raymonde Aprille dan Octavius Bianco, algojo Don Lippi yang secara kejam menghabisi cosca Juergen Klinsmann. Sementara Andrea Pirlo menjadi Benito Craxxi, yang dengan cerdik mengatur eksekusi itu.
Kehidupan la cosa nostra (jaringan organisasi rahasia di Sisilia dan AS) memang lebih banyak digambarkan suram dan berdarah-darah. Padahal mafia sejati seperti dilukiskan lewat sosok Don Zeno, selalu punya sisi humanis.
Kehidupan personal mafioso sendiri sangat menarik, sebagaimana bisa dirasakan pada sifat khas masyarakat Italia sekarang. Keluarga-keluarga di Italia memiliki sifat sangat dekat dengan keluarga.
Baik di kota besar maupun masyarakat di pedesaan Italia. Sifat unik yang sampai sekarang masih dipertahankan, setiap jam makan siang tiba maupun setiap jam makan malam, itulah waktunya keluarga berkumpul.
Pertemuan itu menjadi semacam perayaan kecil bagi keluarga. Kegiatan bersama keluarga ini bisa menghabiskan waktu berjam-jam karena juga diselingi berbagai pembicaraan bermacam-macam topik. Sepakbola adalah salah satu topik favorit diskusi di Italia.
Kehangatan sosial inilah mengapai di sana sampai muncul istilah “Italia, la dolce vita” atau terjemahan bebasnya kurang lebih “Italia, hidup yang indah”. Ini salah satu semangat yang membuat pasukan Marcelo Lippi terlihat begitu tegar di tengah tekanan bertubi-tubi.
Andrea Pirlo, Del Piero, Gianluigi Buffon, Fabio Canavarro adalah orang-orang yang lahir dan besar di tengah tradisi kuat ini. Seperti Pirlo, pengatur serangan AC Milan ini dikenal sedikit pemalu dan orang rumahan.
Dari Deborah, istri yang dinikahinya pada 2001, Pirlo punya bocah lucu berumur tiga tahun, namanya Niccolo. Soal masa depan, Pirlo mengaku tak punya angan-angan muluk.
“Aku ingin jadi penterjemah. Aku punya ijazah kursus bahasa asing, dan aku ingin memadukan kemampuanku ini dengan keinginanku untuk berkelana,” kata Pirlo yang pada laga lawan Jerman dinobatkan sebagai man of the match.
Tapi mastermind dari sukses Italia yang menggenapi siklus 12 tahunan ke babak final ini tentu saja Marcelo Lippi. Don Lippi memegang teguh prinsip conta solo vincere (hanya untuk kemenangan).
Namun, toh pasukan Marcello Lippi itu tampil lugas dan sulit ditembus. Dan yang penting lagi, mereka meraih satu tiket ke perempat final.
Kunci sukses Italia memang tak asing lagi: pertahanan yang kuat yang ditunjukkan dengan hanya kemasukan satu gol dalam empat pertandingan. Satu gol itu pun tercipta lewat gol bunuh diri bek Cristian Zaccardo saat bertemu dengan Amerika Serikat.
Setelah kemenangan 2-0 atas Ghana pada pertandingan pertama Grup E, Gli Azzurri belum lagi menunjukkan sepak bola menyerang yang kerap mereka mainkan di babak kualifikasi.
Conta solo vincere (hanya untuk kemenangan) menjadi mantra yang dianut Italia. Saat menghadapi Australia, tembok tangguh milik Italia semakin terlihat jelas. Bermain dengan 10 pemain setelah bek Marco Materazzi menerima kartu merah, gawang Gianluigi Buffon tak banyak menerima ancaman.
Lippi menegaskan filosofi timnya. “Kami sangat terorganisasi di belakang. Kami menunjukkan kerja keras dan karakter.” Ucapannya bak Don Corleone saat berpidato di hadapan para cosca-nya.(xna-dimuat di Laporan dari Jerman: Tribun Jabar World Cup 2006, 6 Juli 2006)

Agustus 14, 2007 Posted by | Uncategorized | Tinggalkan komentar

Eli Cohen, Kamal Amin Ta’abet, Kasus Munir

foto terakhir munir

SPION legendaris yang pernah dikenal dalam sejarah modern salah satunya adalah Eli Cohen. Pria Yahudi ini nyaris begitu sempurna bertindak sebagai mata-mata atau agen rahasia Mossad, dinas rahasia Israel. Baca lebih lanjut

Agustus 14, 2007 Posted by | kolom | 13 Komentar

Lima Kota Lima Negara

TEMPAT wisata utama di Sana’a Yaman adalah kawasan Old City (kota lama). Letaknya di pusat kota Sana’a yang sepanjang musim berdebu. Ini permukiman kuno yang membawa kisah-kisah historis spektakuler zaman Islam.
Bagian menonjol dari Old City Sana’a adalah Bab Al Yemen, atau Gerbang Yaman yang berusia kurang lebih 1.000 tahun. Di seputaran gerbang ini sampai sekarang masih dipakai sebagai pasar kaget tiap pagi.
Suasana sangat meriah. Barang yang diperdagangkan antara lain tekstil, karpet, aneka sandang, susu, daging, makanan, dan tembakau. Komoditi lain yang khas adalah garam, dan sampai ada istilah Salt Market (Suq al-Milh).
Permukiman yang sampai sekarang masih bertahan ini umurnya lebih kurang 2.500 tahun. PBB pada 1984 telah menetapkan Old City Sana’a sebagai salah satu World Heritage City (Kota Warisan Dunia).
Arsitektur bangunannya sangat khas, serba kotak dengan sudutsudut atap lancip. Warna umumnya cokelat, kelabu, putih dengan ketinggian bangunan umumnya 6-9 meter. Komplek kuno ini terdiri dari 100 mesjid, 12 pemandian, dan 6.500 rumah.
Mesjid Al Jamiah l-Kabir, salah satu mesjid tertua di dunia yang dibangun abad 7 masih berdiri kokoh di tengah-tengah kawasan Old City.
Selain Old City, ada objek wisata lain yang lumayan menarik. Yaitu rumah Imam Yahya, bekas penguasa Sana’a yang bertengger menjulang di sebuah bukit batu. Letaknya sedikit di luar kota Sana’a.
Ibukota Yaman ini berada di ketinggian 2.220 mdpl, dikelilingi pegunungan Jabal Nuqum dan Aiban. Suhu ekstrem terendah -3 derajat Celcius, tertinggi 34 derajat Celsius. Sana’a merupakan kota tua peninggalan dinasti Sabean yang eksis pada abad 6 sebelum Masehi.
Situs sejarah yang pantas dikunjungi di Yaman tentu saja Wadi Hadhramaut. Letaknya sekitar 300 km dari Sana’a. Hadhramaut terkenal karena menjadi salah satu pusat Islam, yang generasinya menyebar ke berbagai belahan dunia.
Penduduk Hadhramaut disebut Hadhramis. Keturunannya menyebar hingga Hyderabad, Bhatkal, Jawa, Sumatra, Malaka, dan Singapura. Mantan PM Timor Leste Mari Alkatiri termasuk berdarah Hadhramis.
Ketika pecah revolusi pada tahun 60an, Hadhramaut termasuk wilayah Republik Demokratik Rakyat Yaman yang beraliran komunis. Salah satu yang khas di Hadhramaut adalah topi hitam panjang yang dipakai kaum perempuannya.

BURG PLATZ BRAUNSCHWEIG, JERMAN

DI Kota Braunschweig Jerman ada banyak tempat eksotik yang layak dikunjungi. Ini termasuk salah satu kota kuno di Jerman, yang cikal bakalnya ada sejak abad 8, atau tahun 800an Masehi.
Butuh waktu lebih dari sehari untuk bisa menjelajahi penjuru kota yang serba menyenangkan ini. Namun dari segi historis, ada tiga situs penting yang patut dinikmati. Altstadtmarkt, Burg Platz dan Hagenmarkt.
Titik terpenting kota ada di Burg Platz atau Castle Square. Ada plaza luas berbatu yang di tengahnya menjulang patung singa, simbol kota dan perlambang pendiri kota yang dijuluki Duke Henri the Lion.
Kemudian ada kastil kuno, katedral. dan deretan gedung-gedung berdinding separuh batu dan papan yang dicat dengan warnawarna kontras. Semuanya didirikan hampir bersamaan pada abad 12.
Ada gereja St Blasius, yang dipakai kaum Kristen Protestan Lutheran. Di sini juga ditempatkan jasad Henri the Lion yang meninggal ada 1195, serta istrinya Matilde. Objek lain bangunan City Hall atau balai kota yang arsitekturnya indah.
Pusat pemerintahan Braunschweig ini dibangun antara 1893 hingga 1900 dengan arsitektur bergaya Neo-Gothic. Kemudian Kastil Dankwarderode, kediaman resmi Henri the Lion yang dibangun pada 1175.
Masih di Burg Platz ada The Vieweg Publishing House, atau State Museum of Braunschweig (Braunschweigisches Landesmuseum). Museum ini memiliki koleksi lengkap sejarah semua bangunan di permukiman kuno ini.
Sementara Hagenmarkt dulunya pasar sekaligus gerbang menuju pusat kota Braunschweig. Kini sebagian besar jadi permukiman dan pertokoan modern. Dua situs besar yang dengan mudah bisa dilihat adalah gereja St Katharina dan patung Henri the Lion.
Tempat-tempat lain yang juga tak pantas dilewatkan adalah kawasan Schloss, pertokoan modern yang centrumnya adalah bekas Istana Ducal, yang dulu hancur lebur, sekarang disulap megah jadi Schloss Arkaden.
Ada lagi Richmond Palace, kastil bergaya barok milik bangsawan Inggris yang memiliki taman sangat luas dan indah. Di Altstadtmarkt juga banyak bangunan kuno abad pertengahan yang masih segar bugar sampai sekarang ini.
Taman di Universitas Teknik Braunschweig juga sangat menarik. Ada pula museum fotografi, gedung opera, deretan kafe dan restoran di tepi Sungai Oker, tak jauh dari Richmond Palace.

MONUMEN ATOM BRUSSELS, BELGIA
eksyen di brussels
MONUMEN atom dibangun pada 1958 menjelang Brussels World’s Fair (Expo 1958). Tinggi bangunan 103 meter, menggambarkan susunan molekul atom terbuat dari aluminium. Ada sembilan molekul atom
Antar bola-bola aluminium berdiameter 18 meter itu dihubungkan dengan tabung yang di dalamnya terdapat eskalator. Dari jendela di bola tertinggi, panorama Brussels terlihat cukup indah.
Monumen atom ini merupakan salah satu tujuan utama wisatawan di ibukota Belgia. Arsiteknya André Waterkeyn, yang penggarapannya dikebut hanya dalam waktu enam bulan saja.
Lokasinya di samping King Baudouin Stadium di Heysel Park. Tak jauh dari komplek ini terdapat taman mininya Eropa, serta taman milik keluarga kerajaan. Monumen yang dijuluki Eiffelnya Belgia ini jadi rival kuat Manneken Pis.
Manneken Pis ini patung bocah lagi pipis yang sangat legendaris. Pada Maret 2004, monumen atom direnovasi. Bola atom yang semula berbahan aluminium dicopot, kemudian diganti dengan bola berbahan lembaran baja tahan karat.
Aluminium yang dicopot dijual kepada masyarakat sebagai suvenir. Uang yang terkumpul dari hasil penjualan alumnium dipakai untuk menambah dana renovasi monumen atom itu.
Selama renovasi monumen ditutup dari umum. Setelah kelar semua, dibuka kembali pada 18 Februari 2006. Fasilitas tambahan yang dibangun antara lain restroran, hotel, dan ruang pamer.
Objek menarik yang tak boleh dilewatkan tentu saja situs Manneken Pis. Asal muasal patung bocah nakal ini dari sejumlah legenda yang hidup di tengah-tengah masyarakat kuno Belgia.
Tak heran patung ini selain di Brussels juga ada di kota Geraardsbergen, Hasselt dan sebuah desa di utara Prancis, Broxeele. Sampai patung Manneken Pis di Brussels atau Geraardsbergen masih jadi perdebatan terkait umurnya.
Dari sekian legenda itu, yang paling populer tentang kisah Juliaanske. Pada abad 14, Brussels dikepung pasukan asing. Penyerang berencana meledakkan tembok kota. Seorang bocah bernama Juliaanske melihat-lihat aktivitas penyerang.
Suatu saat, bocah itu pipis dan tepat di pemantik, melumpuhkan alat itu dan Juliaanske sukses menyelamatkan Brussels. Sejak itu Juliaanske dipatungkan dengan gambaran bocah lucu sedang telanjang pipis.

MADURODAM DENHAAG, BELANDA
madurodam denhaag
TAMAN yang merefleksikan keragaman Belanda ini terletak di Scheveningen, Denhaag. Semua miniatur dirancang detail dengan skala 1:25. Yang ditampilkan adalah bangunan dan simbol-simbol di berbagai kota di negeri tulip ini.
Proyek miniatur ini dimulai sejak 1952, dan sejak diresmikan hingga saat ini sudah dikunjungi hampir 10 juta orang. Madurodam diambil dari nama George Maduro, seorang mahasiswa dari Curacao.
Maduro ketika zaman pendudukan Nazi di Belanda ikut angkat senjata bergabung dengan kelompok milisi. Tapi Maduro kemudian tertangkap, dikirim dan mati di kamp konsentrasi Dachau.
Orang tua Maduro lalu mendonasikan kekayaannya untuk proyek Madurodam. Pada 2 Juli 1952, Putri Beatrix (sebelum jadi ratu) dipilih sebagai walikota pertama kota mini Madurodam.
Setelah ditahbiskan sebagai Ratu Beatrix, penguasa tertinggi Kerajaan Belanda, dia meletakkan jabatan itu. Sekarang ini walikota Madurodam dipilih oleh dewan muda yang terdiri atas 25 wakil dari semua provinsi di Belanda.
Dari semua objek wisata di Belanda, Madurodam di Denhaag jadi salah satu pilihan menarik. Cocok untuk wisatawan yang punya waktu pendek di Belanda. Sebab, di Madurodam objek-objek turis menarik di Belanda ditampilkan.
Ada jembatan Erasmus yang unik di Rotterdam, kampung tradisional nelayan di Volendam. Kemudian bangunan museum Rijk yang punya koleksi sangat lengkap di Amsterdam berikut ilustrasi kanal-kanalnya.
Selain miniatur bangunan-bangunan kuno seantero Belanda, yang modern pun ditampilkan. Ada miniatur Bandara Internasional Schipol Amsterdam, gedung kantor pusat perusahaan asuransi Nationale-Nederlanden di Rotterdam.
Ada pula Museum Groningen, dunia air di Wassenaar, fasilitas dermaga dan speed boat Abel Tasman di Rotterdam, jembatan kereta api yang bisa diangkat di Dordrecht yang melintasi Sungai Maas.
Stadion Amsterdam Arena, markas klub Ajax Amsterdam mewakili fasilitas olahraga di taman super mini ini. Selain miniatur, Madurodam juga dilengkapi restoran dan toko suvenir. Menu paling gres, di musim panas Madurodam buka sampai malam.
Ada atraksi cahaya di seputaran taman. Madurodam dirancang oleh arsitek perkotaan bernama Siebe Jan Bouma. Tiket masuk rata-rata 9 euro (dewasa) dan 6 euro untuk anak-anak. Kurs sekarang, 1 euro = Rp 12.200.

TOUR DU EIFFEL PARIS, PRANCIS
didut, anakku ikutan mejeng di trocadero
TENTU saja menara Eiffel atau Tour du Eiffel dalam bahasa Prancis jadi objek utama wisata di Paris. Namun demikian, sebetulnya ada bejibun objek turisme di Paris dan sekitarnya yang layak disambangi.
Eiffel saat ini jadi penjuru Paris, dan terbukti tiap tahun dikunjungi tak kurang 6 juta wisatawan dari berbagai benua. Untuk menikmati Paris, bisa dimulai dari objek di seputaran Eiffel.
Pertama bisa mulai dari taman luas Champ de Maar yang jadi latar muka Ecole Royal Militaire, atau akademi militer Prancis yang sangat legendaris. Di seberang Eiffel, setelah melewati Sungai Seine ada Palais de Chaillot Trocadero.
Ini bangunan besar museum yang salah satu koleksinya adalah kapal pembawa jenazah Napoleon Bonaparte dari tempat pembuangannya di Pulau St Helena. Tak jauh dari Trocadero, ada bangunan besar yang dinamai Les Invalides.
Di kompleks luas ini terdapat dome (kubah) dari gereja St Louis. Tepat di bawah kubah, di lantai bawah tanah, dikuburkan jasad Napoleon Bonaparte. Les Invalides ini istana yang dijadikan kuburan para pahlawan.
Ada ratusan tokoh Prancis dimakamkan di sini. Selain itu Hotel des Invalides (hotel dalam versi Prancis bermakna bangunan besar dengan banyak kamar) juga dijadikan rumah sakit bekas tentara yang cacat.
Objek menarik lain Place du Concorde, yang terletak di persimpangan Champs de Elysees ke arah Museum Louvre. Di tengah-tengah persimpangan terdapat obelisk, tugu kuno dari Mesir.
Obeliks ini dihadiahkan pemerintah Mesir pada 1829 kepada Louis Philipe (Charles X). Buuh waktu empat tahun membawa obeliks ini dari Mesir ke Paris. Di setiap sisi obeliks terdapat tulisan hieroglif yang menggambarkan kebajikan Ramses II sebagai pharaoh Mesir.
Dari tugu obelisk ini jika memandang ke arah kejauhan Champs des Elysees akan terlihat berwibawa Arc de Triomphe, gerbang kemenangan yang dibangun Napoleon Bonaparte. Di belakang obelisk, berdiri kukuh Museum Louvre, yang dulunya pernah jadi istana Napoleon.
Jika kesempatan panjang, museum ini tidak bleh dilewatkan. Ini museum yang memiliki koleksi terlengkap di dunia. Koleksi paling terkenal adalah lukisan Monalisa karya si jenius antik Leonardo da Vinci.
Selain situs sejarah, Galleries Lafayette, pusat belanja mewah di dekat gedung opera Garnier bisa jadi alternatif melepas lelah. Gerai-gerai fesyen, perhiasan, kecantikan di dunia ada semua di sini.
Jika ingin melihat langsung markas besarnya, seperti Louis Vuitton, lokasinya ada di sisi Avenue Montaigne, tak begitu jauh dari Arc de Triomphe. Berjejeran di situ ada kantor pusat Givenchy, Chanel, dan Cristian Dior.
Sementara di Faubourg Saint-Honoré, saling bersisian berdiri gedung-gedung markas besar produk fesyen kelas tinggi seperti Hermès dan Christian Lacroix.

Agustus 1, 2007 Posted by | journey | Tinggalkan komentar

Tan Malaka

TAN MALAKA tewas di tangan prajurit TNI. Tepatnya oleh prajurit Batalyon Sikatan Kodam Brawijaya pada 21 Februari 1949. Misteri kematian Tan Malaka terungkap setengah abad lebih setelah menjadi perdebatan seru berbagai kalangan. Baca lebih lanjut

Agustus 1, 2007 Posted by | kolom | 5 Komentar